Ini Dia, 5 Kebohongan Yang Sering Terjadi Di Toko Kamera, No. 5 Alay Banget | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Judul : Ini Dia, 5 Kebohongan Yang Sering Terjadi Di Toko Kamera, No. 5 Alay Banget | Sinopsis Drama Antv Terbaru
link : Ini Dia, 5 Kebohongan Yang Sering Terjadi Di Toko Kamera, No. 5 Alay Banget | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Kebohongan ini bukan berarti penipuan. Kebanyakan memang bermula dari fakta, tetapi kemudian dibesar-besarkan atau ditutup-tutupi sebagian sehingga memberi dampak yang lebih kuat. Dalam artikel ini Kamu dapat membaca 5 hal yang paling sering terdengar saat kita berkunjung ke toko kamera, dan alasan mengapa kamu perlu lebih hati hati mengenainya.
1.Megapixel adalah kualitas
Yes, lets start dengan kebohongan yang paling populer, yaitu bahwa megapixel lebih tinggi, lebih baik. Megapixel adalah satuan resolusi sensor, dan memang nilai ini merupakan hal pertama yang disebut pada setiap spesifikasi kamera. Pada suatu masa, memang produsen saling mengadu nilai megapixel tertinggi. Namun, jika ada yang mengatakan, Kamera ini lebih baik karena memiliki 24 megapixel, kamera itu hanya 16 megapixel" maka kamu perlu waspada.
Sebenarnya tidak salah jika dibilang megapixel memengaruhi kualitas, tetapi harus dalam skala besar. Megapixel mencakup luas sensor. Karena itu, untuk mendapatkan detail yang 2x lebih baik secara teori kamu membutuhkan nilai megapixel yang 4x lebih besar. Misal sebelumnya 10 megapixel, kamu membutuhkan 40 megapixel. Ini berlaku untuk kamera dengan tipe yang sekelas.
Jadi, apa memang kamu membutuhkan extra 2 megapixel pada foto liburanmu ? Kemungkinan besar jawabannya Tidak". Kamera Pocket terkini rata-rata memiliki 16 megapixel, sementara DSLR memiliki 24 megapixel. Kedua nilai ini sudah sangat tinggi dan extra 2 megapixel tidak akan memberikan perbedaan yang signifikan dan memberikan perbaikan apapun.
2.ISO 6400! ISO 12800!
Setelah melewati fasa Perang Megapixel", produsen kamera kini memasuki fasa Perang ISO". Ya, ISO, yang merupakan satuan sensitivitas kamera, didorong sampai batas-batas tidak masuk akal. Salvo pertama dimulai oleh Nikon dengan D3S yang dapat memotret sampai ISO 102.400 pada tahun 2011, sekitar 3x lipat lebih tinggi dari kamera normal. Semakin ke sini, semakin banyak kamera saku yang menjanjikan pemotretan sampai ISO 3200 atau ISO 6400.
Kami tidak mengatakan bahwa ISO tinggi itu buruk. Pada saat perhelatan Asian Games 2017 lalu, banyak pertandingan olah raga yang diadakan di Indoor venue dengan pencahayaan yang rendah, sehingga banyak jurnalis yang merasakan manfaat ISO tinggi saat proses dokumentasi. Tetapi, yang mereka gunakan adalah kamera puluhan juta rupiah. Pada kamera saku dengan harga 2 juta rupiah, kemungkinan besar kamera hanya dapat memotret secara efektif sampai ISO 1600. Memang kamu dapat mengubah ke angka yang lebih tinggi, tetapi bukan berarti kamera akan memberikan hasil bagus.
3.Kamu butuh lensa telephoto
Setelah membeli DSLR kamu, seorang petugas toko yang baik akan menawarkan tambahan lensa telephoto. Baik" dalam arti baik dalam menjual, bukan berarti baik ke pelanggan. Jika kamu termakan bujukan ini, kemungkinan besar kamu akan menukar lensa tersebut dalam beberapa bulan dengan lensa yang lebih mahal lagi.
Lensa telephoto memungkinkan kamu memotret objek-objek jauh dengan detail. Namun, jika kamu salah memilih lensa, efektivitas lensa tele menjadi terbatas. Sebuah survei mengatakan bahwa 90% penggunaan kamera dilakukan dalam ruangan atau saat malam hari, yang berarti kondisi pencahayaan tidak ideal. Jika kamu memilih lensa telephoto yang terjangkau, kisaran 3-4 juta rupiah, maka lensa itu biasanya tidak dirancang untuk penggunaan dengan cahaya kurang. Dalam kondisi pencahayaan tidak ideal, lensa tele terjangkau biasanya memberi respon lambat atau gambar yang blur. Jika ingin telephoto yang yang baik, bersiaplah mengeluarkan uang 2-4 kali lipat nilai tersebut. Dengan dana sekian besar, kamu bisa mendapatkan lensa tele dengan aperture besar dan Anti Shake (peredam getar). Jadi, sudah cukup dong? Tidak juga, kamu perlu mengingat mitos berikutnya
4.Dengan Anti Shake pasti tajam
Image Stabilizer, Vibration Reduction, SteadyShot. Itu adalah julukan sebagian produsen untuk sebuah sistem serupa: peredam getar. Peredam getar meredam goncangan tangan kamu sehingga memberikan hasil tajam. Feature ini dapat dibilang wajib dimiliki jika kamu ingin menggunakan lensa tele karena saat menggunakan lensa tersebut setiap gerakan kecil berpengaruh berkali lipat. Dan semua sistem peredam getar produsen kamera dapat bekerja dengan baik.
Namun, kamu perlu ingat bahwa sistem tersebut tidak meredam gerakan subjek sehingga sebaik-baiknya teknologi yang ada pada kamera, kamu masih perlu belajar bagaimana memaksimalkannya. Dengan membeli lensa atau bodi yang lebih mahal, bukan berarti foto kamu tidak akan gagal.
5.Ini sudah mirip DSLR
Yang mereka katakan: Kamera ini keren lho Pak/Bu, sudah seperti DSLR"
Kenyataannya: Kamera SLR-like/prosumer masih 2-4 kali lebih lambat dibandingkan DSLR.
DSLR menjadi pilihan profesional bukan karena kualitas gambarnya karena untuk kualitas cetak besar, untuk megapixel cetak ukuran besar kamera saku masih bisa menyamai DSLR. Sebaliknya, profesional membutuhkan DSLR untuk kecepatan. Padahal, kecepatan shot-to-shot, zooming, dan AF kamera SLR-like belum bisa menyamai DSLR sejati.
Selain itu, banyak orang menyukai efek ruang tajam tipis (shallow DOF) yang dapat diberikan DSLR tetapi sulit dilakukan dengan kamera SLR-like. Kamera SLR-like memang masih memiliki rentang zoom terpanjang, sampai 30x. Tetapi selain itu, tidak ada alasan kenapa kamu tak dapat memilih kamera yang lebih kecil atau memilih DSLR sejati.
1 Poin di mana toko kamera cenderung benar
Yang mereka katakan: Sekalian ambil card readernya ya, Pak/Bu"
Kenyataan: Transfer foto menggunakan card reader dapat membuat kamera Kamu lebih awet
Jika kamu tak memiliki card reader untuk media card yang kamera kamu gunakan, maka sebaiknya kamu miliki segera. Semua kamera memiliki kemampuan untuk mentransfer foto melalui kabel data yang disertakan dalam paket penjualan, tetapi metoda ini berpotensi mengurangi umur kamera. Transfer data melalui kamera berarti mengaktifkan sistem elektronik pada saat tak dibutuhkan, yang berarti pemakaian chip-chip elektronik bertambah. Transfer via kamera juga lebih lambat, sehingga sebaiknya turuti saran penjaga toko dan gunakan card reader.
Cukup Sekian Informasi Tentang Ini Dia, 5 Kebohongan Yang Sering Terjadi Di Toko Kamera, No. 5 Alay Banget | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Anda sekarang membaca artikel Ini Dia, 5 Kebohongan Yang Sering Terjadi Di Toko Kamera, No. 5 Alay Banget | Sinopsis Drama Antv Terbaru dengan alamat link https://kejartayang11.blogspot.com/2017/11/ini-dia-5-kebohongan-yang-sering.html