[caption id="attachment_54496" align="alignnone" width="900"]Uang jajan menipis di akhir bulan - Berikut ini 6 momen yang membuat kamu sedih menjadi anak rantau Uang jajan menipis di akhir bulan - Berikut ini 6 momen yang membuat kamu sedih menjadi anak rantau[/caption]

Hidup di kota orang memang tak senyaman ketika kamu berada di kampung halaman. Di sini, kelanjutan hidupmu sepenuhnya tergantung pada usahamu sekarang. Bukan lagi bergantung pada ibu, ayah, atau tetangga sekitar. Begitu pula saat uang di tabunganmu pelan-pelan terkikis karena kebutuhan sehari-hari. Akibatnya kamu harus pintar-pintar mengatur keuangan, agar sisa tabungan yang ada cukup untuk kehidupan. Seperti makan seadanya atau bahkan menahan hasratmu untuk jajan di kala saldo tabungan yang beberapa digit angka.

2. Ketika gagal akan sesuatu, rasa sakitnya diam-diam kamu tahan sendiri. Malu rasanya harus berbagi dengan teman apalagi keluarga


[caption id="attachment_54497" align="alignnone" width="900"]Jika gagal harus disimpen sendiri - Berikut ini 6 momen yang membuat kamu sedih menjadi anak rantau Jika gagal harus disimpen sendiri - Berikut ini 6 momen yang membuat kamu sedih menjadi anak rantau[/caption]


Perjuanganmu di tanah rantau belum terasa ketika kamu belum mengalami gagal di sana. Sebab dari kegagalan itu kamu bisa tahu sejauh mana kemampuan dirimu dalam berjuang meraih sesuatu. Kegagalan saat berada di kota orang juga akan buatmu belajar tentang susahnya berdamai dengan rasa sakit yang kamu alami. Meskipun saat berdamai dengan rasa sakit itu kamu terpaksa menikmatinya sendiri. Tanpa keluarga ataupun kerabat yang menemani.

Sakitnya kegagalan harus kamu nikmati sendirian. Terlalu malu rasanya jika yang kamu bagikan justru bukan keberhasilan, melainkan sebuah kegagalan.

3. Momen hari besar, seperti lebaran atau natal, kamu tak bisa pulang karena kehabisan tiket atau bahkan tak punya uang