Film Satu Hari Nanti Siap Gebrak Perfilman Indonesia Dengan Pencarian Sebuah Komitmen | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Judul : Film Satu Hari Nanti Siap Gebrak Perfilman Indonesia Dengan Pencarian Sebuah Komitmen | Sinopsis Drama Antv Terbaru
link : Film Satu Hari Nanti Siap Gebrak Perfilman Indonesia Dengan Pencarian Sebuah Komitmen | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Dienan Silmy selaku produser mengungkapkan bahwa film Satu Hari Nanti merupakan film tentang komitmen dan jujur kepada penontonnya. Film ini mencoba untuk jujur pada penontonnya. Ada ceruk problem yang menarik di usia itu. Soal komitmen dalam hubungan dan kehidupan," ungkapnya.
Lebih dalam, dia menuturkan bahwa film yang diarahkan oleh Salman Aristo ini merupakan hasil riset. Film ini berdasarkan hasil riset. Dan hasil riset ini diterapkan dalam bentuk kreatif. Pendekatan yang dipilih tentang cerita kita semua, yang pernah mengalami atau yang belum mengalami sekalipun. Setidaknya kita belajar atas pilihan-pilihan yang harus diambil," tuturnya.
Kendati berlatar di Swiss, film hasil kerjasama dua negara Indonesia Swiss ini bukan film tentang keindahannya. Ini cerita tentang perjalanan manusia untuk tumbuh atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilalui." Ucapnya. Supaya kawan-kawan dengan mudah lebih paham dan dekat tentang apa yang ingin kami utarakan melalui film Satu Hari Nanti. Sesuai dengan kutipan dialog di dalam filmnya. It's okey to be not okey."
Di sisi lain, sutradara Salman Aristo yang menulis scenario film Satu Hari Nanti menuturkan dia tidak ingin setengah-setengah dalam menggarap proyek ini. Tidak heran bila dalam naskahnya, filmmaker yang pernah meraih penghargaan sebagai penulis scenario terbaik ini total dan tidak memberi celah untuk bermain aman agar filmnya bisa dikonsumsi penonton remeja.
Kalau kita membuat agar bisa disasar segmen remaja, filmnya jadi nanggung. Makanya kita garap pasar dewasa ini, bicara betul-betul tentang mereka, jangan terpancing untuk meleset," tutur Salman. Menyambung ucapan koleganya, Dienan Silmy mengatakan bahwa ingin membuat film yang jujur. Kita sedang berusaha untuk membuat film yang jujur dan tepat untuk penonton," tutupnya.
Film berlatar negara Swiss ini berani menyasar penonton khusus 21 tahun keatas bukan tanpa alasan. Dienan Silmy mengungkapkan rating 21+ merupakan atas dasar permintaannya kepada Lembaga Sensor Film (LSF), karena menurutnya secara konton cerita, drama ber-setting kota Swiss tersebut sesuai dengan usia 21 tahun ke atas.
Pilihan rating memang sengaja 21 tahun ke atas. Bahkan, saat kita submit ke LFS, kita langsung minta untuk 21+ karena secara konten untuk usia sekitar itu, tidak bisa dikonsumsi untuk 21 tahun ke bawah. Kalau dianalogikan, kita enggak akan mungkin membicarakan obrolan anak SMA di depan anak SD," tutupnya.
Film yang akan tayang mulai 7 Desember 2017 ini diperankan sejumlah aktor dan aktris berbakat tanah air. Mereka adalah Adinia Wirasti (Alya), Ringgo Agus Rahman (Din), Ayushita (Chorina), Deva Mahenra (Bima). Tak ketinggalan, film ini didukung oleh aktor kawakan Donny Damara yang berperan sebagai ayah Alya.
Satu Hari Nanti" bercerita tentang pilihan dan kegelisahan anak muda dalam membangun seuah komitmen di Swiss, baik dalam lingkup cinta, keluarga maupun pekerjaann. Lika-liku pertemanan dan kisah cinta yang kelam tumbuh bersama dalam pencarian makna akan jati diri mereka di negeri orang.
Film besutan Salman Aristo ini yang betajuk Satu Hari Nanti ini berceritakan tentang 4 sekawan yang tinggal di Swiss tepatnya di Interlaken. Kisah 4 sekawan ini yang melalui banyak konflik percintaan dan perselingkuhan. Penasaran dengan kisah 4 sekawan ini? Saksikan filmnya tanggal 7 Desember 2017 di bioskop kesayangan anda.
Cukup Sekian Informasi Tentang Film Satu Hari Nanti Siap Gebrak Perfilman Indonesia Dengan Pencarian Sebuah Komitmen | Sinopsis Drama Antv Terbaru
Anda sekarang membaca artikel Film Satu Hari Nanti Siap Gebrak Perfilman Indonesia Dengan Pencarian Sebuah Komitmen | Sinopsis Drama Antv Terbaru dengan alamat link https://kejartayang11.blogspot.com/2017/12/film-satu-hari-nanti-siap-gebrak.html